Senin, 18 Desember 2017

Ditjen Bimas Islam RI Tebar Luas Informasi Cara Berzakat dan Wakaf di Zaman Now

Ditjen Bimas Islam
Ditjen Bimas Islam RI Tebar Luas Informasi Cara Berzakat serta Wakaf pada Zaman Now

Serasa memperoleh angin surga waktu mendapatkan undangan lewat jalur tertentu alias japri menurut keliru seseorang anggota blogger Bandung ( Julayjo )  yg cukup aktif wara -- wiri pada media umum.

Tiga hari sebelum acara diselenggarakan kami telah mendapatkan jadwal aktivitas  lewat gerombolan whats app khusus mempersiapkan acara yg bakal dilaksanakan pada 30 November sampai 1 Desember marathon menyimak acara kece'   . . . .  

LOKALATIH TUNAS MUDA AGENT OF CHANGEEKONOMI SYARIAH

( Ditjen Bimas Islam Departemen Agama RI )

Dari judulnya penulis mempersepsi  "Tunas Muda"  artinya manusia -- manusia yg masih bersemangat energik juga cerdas serta terampil segarlah buat berkecimpung serta menjadi  agent of change  memimpin perubahan atau mereka terdiri menurut  anak muda yg melakukan perubahan itu sendiri menggunakan inovasi yg kreatif,   akan tetapi sempat juga berkelebatan dalam fikiran kata tunas itu ingat pada gerakan pramuka. ( dulunya anggota pramuka, masih lekat dalam kenangan  ! )

Agent of change   dalam bidikan lokalatih  pada titik beratkan terkait erat menggunakan ekonomi syari'ah,  tentu saja jikalau terbaca atau terdengar kata syari'ah itu artinya nilai - nilai yg diusung sang ajaran Islam.

Sebagian akbar rakyat Indonesia  agak roaming juga menggunakan kata syari'ahpaling nir dalam pantauan komentar -- komentar kurang sedap pada box chit chat hal ini muncul sebab konduite yg kurang terpuji menurut penganutnya (nir semua,  bahkan mungkin hanya sebagian mungil saja ) ;  penulis sempat menyimak keliru seseorang ulama yg menjelaskan bahwa  syari'ah  jikalau pada lihat makna aslinya  artinya kolam yg higienis serta jernih airnya mengalir membersihkan lingkungan disekitarnya,  semua orang menuju ke kolam sebab kebutuhan akan air yg secara realitas berfungsi membersihkan.

Jadi jikalau syari'ah menjadi acuan mengalir dalam darah serta daging penganut ajaran Islam, maka suasana diri akan nyaman meski banyak ujian baik dalam menjalankan ibadah individual juga sosial beliau akan kokoh tetap pada Allah Swt.

Adapun kemudian jikalau  diimplementasikan dalam konteks  kehidupan makna syari'ahadalah fenomena sehari -- hari  yg bersumberkan pada al Qur'an juga al Hadis sehingga evaluasi hakiki semata -- mata berharap menurut Allah Swt ;   mereka yg menjalankan syari'ah  Islam  kehidupannya  itu kudus menurut hal yg haram demikianpun yg subhat serta higienis menurut sikap -- sikap yg nir dikehendaki sang Sang Pencipta  meskipun  diantara kita mengenal kata syari'ahitu  yg memviralkannya artinya bank -- bank yg konon berlandaskan al Quran serta Hadits kemudian disematkanlah kata syari'ahdibelakangnya.

Sekiranya nir tumbuh bank -- bank berlabel syariah, mungkin kata tersebut masih bersembunyi dalam kamus -- kamus bahasa Arab atau kitab -- kitab kuning yg hanya orang tertentu mempelajarinya.

Mencoba mereferensi pada pemikiran Yusuf Al Qardhawy (keliru seseorang cendekiawan muslim yg berasal menurut Mesir ) syari'ah artinya  :  

"Hukum -- hukum Allah yg ditetapkan sesuai dalil -- dalil al Quran serta sunnah serta dalil -- dalil yg berkaitan menggunakan keduanya seperti 'ijma (konvensi para ulama) serta qiyas."

Agen of change  juga yg dimaksudkan artinya generasi Z yg tahun kelahirannya sejak  1996 -- 2010  jikalau merujuk pada sensus 2010 mereka berjumlah sekitar 68,02 juta (28.86%) menggunakan ciri khas : bahagia membuatkan, berorientasi pada sasaran menjadi agen perubahan serta menghargai keberagaman.

Dari pemahaman sepintas ini maka lokalatih ( lokakarya serta pelatihan)  dimana  titik fokusnya pada ekonomi syari'ah ( Zakat serta Wakaf ) harapannya baik  pelaku (agent of change) serta mereka yg dituju artinya generasi Z  yg dikenal sebagai sebagai  tunas muda, kemudian Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam sebagai pemandu, pengayom atau bahkan  tepatnya mampu dikatakan sebagai murabbi* yg memiliki visi juga missi cukup  terperinci serta mulia,  mari kita dukung beserta. 

Menelisik missi serta visi Ditjen Bimas Islam RI agar kita mampu sedikit atau banyak memahami kiprah keliru satu lembaga negeri ini.

Missi :

Terwujudnya rakyat Islam Indonesia yg taat beragama sejahtera lahir serta bathin dalam rangka mewujudkan Indonesia yg berdaulat,  mampu berdiri diatas kaki sendiri serta berkepribadian berlandaskan gotong -- royong.

Visi :

Meningkatkan kualitas bimbingan,  layanan keberagamaan serta pemberdayaan potensi ekonomi umat Islam Indonesia.

Dengan missi serta visi inilah rupanya satu menurut banyak programnya artinya menyelenggarakan lokalatih menggunakan mengundang beberapa unsur pejabat serta mahasiswa, antara lain utusan mahasiswa UIN -- Bandung, ITB, UNPAD termasuk  UNISBA serta unsur pimpinan Depag provinsi Jawa -- Barat   

Kiprah  Direktorat Jenderal Bimas Islam Departemen Agama RI.

Alhamdulillah akhirnya kami mampu mengikuti menggunakan antusias mencoba memahami apa yg disampai sang tujuh orang nara sumber selama 3 hari pada ruang Royal Palm Hotel Aston Cihampelas Bandung, menggunakan gairah serta niat bertenaga  buat menebar semangat agar zakat serta wakaf mampu difahami secara lebih utuh kemudian mampu membantu membagi -- bagi informasi tentang cara membayar zakat serta wakaf serta lembaga -- lembaga mana saja yg terpercaya.

Silahkan kunjungi tulisan berikut ( Artikel Blogger Rara Muhammad)  : 

Sosialisasi Pentingnya Zakat Wakaf  Untuk Pembangunan Negeri

 Kegiatan Lokalatih (Lokakarya serta Pelatihan) Tunas Muda Agent of Change Ekonomi Syariah dibutuhkan menjadi starting point lahirnya insan-insan unggulan yg memiliki pemahaman yg baik terhadap ekonomi syariah.

Dan memiliki pengabdian serta kontribusi yg tinggi dalam mendorong kemajuan perekonomian Syari'ah serta membawanya ke level yg lebih tinggi. .

sesuai proposal yg kami terima,  maka maksud  serta tujuan aktivitas Lokalatih Tunas Muda Agent of Change Ekonomi artinya :

1. Meningkatkan pengetahuan serta pemahaman mengenai kebijakan-kebijakan pemberdayaan zakat serta wakaf pada Indonesia pada khususnya serta perkembangan perekonomian Syari'ahpada biasanya;

2. Memperkenalkan progam-program pemberdayaan zakat serta wakaf yg telah berjalan selama ini;

3. Melahirkan inspirasi-inspirasi yg inovatif serta kekinian terkait perkembangan perekonomian Syari'ah  pada Indonesia .

4. Menyebarluaskan informasi mengenai pemberdayaan zakat serta wakaf serta perekonomian syariah secara masif melalui sosial media

Bagi kami para blogger khususnya yg hadir pada acara lokalatih ini sangat bersuka cita sebab hestek -- tagar #ZakatWakafNow masuk pada trending topik hari pertama,  Alhamdulillah tagar hari ke 2 #ZakatWakafMembangunNegeri juga masuk diurutan atas.  Secara 3 hari ini kami mampu berkontribusi alakadarnya kepada Ditjen Bimas Islam,  disamping menyelam ke samudera terdalam Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam,  paling nir kami menjadi tahu bahwa ditjen ini membawahi :

 Direktorat Urusan Agama Islam Dan Bimbingan Syari'ah
 Direktorat Penerangan Agama Islam
 Direktorat KUA serta Keluarga Sakinah
 Direktorat Pemberdayaan Zakat Dan Wakaf
 Sekretariat Ditjen Bimas Islam

Baiklah menggunakan mencoba mengenal kelima direktorat ini,  tentu saja kita sadari beserta betapa panjang kali lebar luas serta dalam urusan umat Islam pada Indonesia disamping kompleksitas budaya, pendidik serta jumlah termasuk situasi daerah. Subhanallah . . . .

Lima Direktorat ini semoga mampu backpackeran jalan -- jalan kemasing -- masing lembaga ini by situs yg telah tersedia diantara yg mampu penulis jumpai tetap yg agak komplit menurut Mas Wiki  :

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Beberapa informasi belum up date akan tetapi bagi penulis mencoba menelusurinya memahami sejarah singkatnya sehingga  memiliki sedikit gambaran bahwa memang kita sebagai unsur rakyat wajib mendukungnya menggunakan cara apa ?  Ini yg wajib dijawab . . . sang Ditjen Bimas Islam kedepan.

Paling nir rakyat serta khususnya 14 orang blogger Jakarta serta Bandung setelah menyimak pengetahuan berharga selama 3 hari,  menggunakan tambahan tumpahan ilmu menurut para nara sumber, mampu ancang -- ancang menentukan posisi mana yg strategis buat berkontribusi,   minimal jadi relawan retwit jikalau ada event yg  krusial kami bantu.

Ketujuh nara sumber menggunakan tema -- tema yg diusungnya serta kami semua mencoba menyimak keseluruhannya menggunakan khusyu'artinya :

Tujuh Nara Sumber menggunakan kajian -- kajian yg nir mengecewakan menguras pemikiran artinya : 

Prof. Dr. Muhammadiyah Amin ( Direktur Jenderal Bimas Islam RI ) 

Strategi Bimas Islam Dalam Menghadapi Arus Baru Ekonomi Syariah  

Pada perjumpaan ringkas menggunakan  Bapak Dirjen dalam acara lokalatih sore hari Rabu 29 November 2017  menekankan betapa pentingnya menyadarkan umat buat membayar zakat demikian berwakaf termasuk tentang wakaf tunai,  bahwa ada potensi umat Islam sekitar 217 triliun pada depan mata.  Akan tetapi memang wajib ada cara cerdas buat menggalinya.

Drs. H. Tarmizi MA -- Sekretaris Dirjen Bimas Islam

 Program Bimas Islam  Dalam Pemberdayaan  Zakat  Dan Wakaf

Ali Muakhir, Senior Blogger 

Blogging,  Sosial Media Dan Ekonomi Syariah  

Blogger Bandung biasa memanggil beliau menggunakan sebutan Akang,  begini ya . . . . Kang Ali ini penulis produktif menggunakan lebih menurut 300 buku tulisannya. Aika kemudian Akang ini menganjurkan banyak menulis konten yg bermanfaat buat kepentingan umat nir diragukan para blogger kemudian komentar diwakili sang Teh Mia blogger Jakarta :"Kang gemana kiat -- kiat supaya menang lomba website ?"  akh . . . kita abaikan sejenak !

Elmo Juanara -- IZI

Pemberdayaan Zakat Dan Wakaf  Dan Peran Serta Generasi Z

Sebagai keliru seseorang nara sumber pada sore ke 2 Elmo Juanara memikat hadirin menggunakan aneka macam paparan data global digital  sehingga waktu closing statemen presentasi yg beliau tampilkan tertulis kalimat :  Go . . . . Digital Or Die,   tentu saja ini peringatan khususnya bagi lembaga - lembaga pemerintahan juga non pemerintahan yg masih enggan mengenal serta belajar secara memanfaatkan jaringan internet.

Ananto Pratikno

Sosial Media Dan Pembentukan Karakter Generasi Z Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah    

Narasumber memaparkan berdasar beberapa akibat penelitian serta fenomena yg tampak dilapangan memang you tube menjadi keliru satu cara lain yg paling murah buat mendekati serta mengajak berzakat serta berwakaf,  tentu saja menggunakan persiapan perencanaan serta penggarapan yg mengena tepat sasaran.

Program Wakaf Dan Zakat Dalam kacamata berkualitas di optik tunggal Kekinian

( Nur Effendi -- Rumah Zakat ) tempat tinggal zakat yg telah berkecimpung pada sebutnya sebagi industri zakat selama 19 tahun memiliki keyakinan ini bahwa zakat serta wakaf nilai -- nilai ajarannya nir akan terdestruksi sang jaman akan tetapi cara -- cara serta metode penghimpunannya yg krusial selalu pada perbaharui sesuai menggunakan jamannya nir kalah krusial aspek leader serta member yg dikelola secara berfokus serta benar-benar -- benar-benar.

Pada kalimat penutup yg menghunjam kedalam jiwa pendengarnya artinya :

Pengelolaan  Zakat Infak Sedekah Wakaf ( Ziswaf ) yg baik merupakan indikator negara yg hebat _ Nur Effendi CEO Rumah Zakat

Program Zakat Dan Wakaf  Sebagai Life Style

( H. M. Fuad Nasar )

Dan Pemberdayaannya  Di Masa Kini Bersama Ditjen Bimas Islam RI  gambaran sekilas apa yg telah diungkap sang beliau mampu sejenak kita mampu singgah pada tulisan berikut (Artikel Lokalatih blogger Maria G. Soemitro)  :

Sudahkah Ziwaf Menjadi Gaya Hidupmu

Kesadaran pentingnya memahami global internet nir cukup sekedar bermedsos ria,  blogging ala -- ala generasi millenia,  menghadapi era kedepan menyongsong  beserta tumbuhnya gen Z global vidio yg waktu ini dirajai sang you tube menjadi wajib dikuasai buat menebar aneka macam informasi tentang wakaf serta zakat.

Jila dibandingkan menggunakan tempat tinggal zakat yg telah jatuh bangun selama kurang lebih  19 tahun merambah global maya serta kemudian menjadi keliru satu lembaga penghimpun zakat serta wakaf yg nisbi mumpuni baik  lewat twitter, facebook juga instagram demikianpun  you tube,  maka meskipun terasa cukup terlambat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam akan selalu menjadi keinginan umat Islam kedepannya menjadi sebenar -- benar murabbi rakyat Indonesia.

Tentu saja jikalau daerah digital telah dirambah menggunakan akrab sang Ditjen   Bimas Islam cc :  Kemenag RI kemudian kami mampu memanfaatkan seoptimal mungkin tentang bayar zakat maal, wakaf (wakaf tunai, wakaf tanah, bermacam jenis wakaf yg kanalnya telah disiapkan)  infak,  shadaqoh terakumulasi disana serta kami mengetahui kemana saja dana -- dana yg terhimpun disalurkan menggunakan jujur mampu menggunakan gampang kami akses, maka pemberdayaan potensi ekonomi umat Islam Indonesia bukan hanya konsep yg tertulis akan tetapi menjadi fenomena yg kita cicipi beserta -- sama.

Ciburial  15 Rabiul Awwal 1439 H / 3 Desember 2017 M

*Murabbi :

Dalam konteks pendidikan Islam kata murabbi merupakan bentuk (sighah)  al ism al fail yg berakar menurut 3 kata yaitu :

Pertama

Berasal menurut kata raba, yarbu yg artinya zad serta nama ( bertambah serta tumbuh),  contoh kalimat mampu dikemukakan, artinya : "saya menumbuhkan"

Kedua

Berasal menurut kata :  rabiya, yarbayang mempunyai makna tumbuh (nasya') serta menjadi akbar (tarara').

Ketiga

Berasal menurut kata : rabba, yarubbu yg artinya memperbaiki,  menguasai, memimpin, menjaga serta memelihara.

Kata kerja rabba semenjak masa Rasulullah Saw sudah dikenal dalam ayat al Quran serta hadits, keliru satu menurut banyak ayat artinya QS. Al Isra' (17) : 24

#ZakatWakafNow  #ZakatWakafMembangunNegeri  #DitjenBimasIslam #BloggerBandung #roosmadewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top