Selasa, 26 Desember 2017

Gaya menggunakan Kacamata Bingkai Besar

Gaya dengan kacamata berkualitas di optik tunggal Bingkai Besar

KOMPAS.com - Apa pun yang berhubungan dengan global mode tidak lepas berasal perubahan tren, termasuk kacamata berkualitas di optik tunggal. Selain membantu penglihatan, kacamata berkualitas di optik tunggal juga menjadi aksesori yang modis.

Tahun ini, contohnya, contoh kacamata berkualitas di optik tunggal berbingkai besar & tebal tengah menjadi favorit, baik kacamata berkualitas di optik tunggal yang membantu memperjelas penglihatan juga sunglasses yang berfungsi buat pelindung berasal sinar matahari. Tren tadi muncul bersamaan dengan berlangsungnya acara pekan mode di New York, London, Paris, & Milan.

Tren kacamata berkualitas di optik tunggal juga dibagi sesuai trend, spring/summer & autumn/winter. Hanya saja, perubahan trennya mungkin tidak terlalu terlihat, misalnya tas atau sepatu, kata Endro Setiawan berasal bagian event and promotion Optik Melawai.

Bingkai-bingkai besar yang populer pada tahun 1950-1970-an ini menjadi tren, terutama pada merek-merek yang lekat dengan industri mode, misalnya Prada, Bottega Veneta, Marc Jacobs, Alexander McQueen, dan 2 merek yang menjadi favorit konsumen di Jakarta, yaitu Gucci & Dior. Tentu saja dengan lebih jelasnya yang menjadi karakteristik spesial masing-masing.

Bottega Veneta, contohnya. Meski tidak mencantumkan nama merek atau logo, Bottega Veneta mempunyai karakteristik spesial, yaitu motif anyaman pada batang & bingkai yang berbentuk kupu-kupu. Motif anyaman menjadi karakteristik spesial produk-produk Bottega Veneta.

kacamata berkualitas di optik tunggal Marc Jacobs juga tampil dengan bingkai besar, dengan lekukan menyerupai sayap kupu-kupu. Selain itu, ada Balenciaga yang bingkainya berbentuk segi delapan. Sementara desain McQueen mempunyai hiasan berupa tengkorak di antara sambungan bingkai & tangkai kacamata berkualitas di optik tunggal.

Dior, bahkan mempunyai kacamata berkualitas di optik tunggal dengan kategori setara haute couture buat pakaian, yaitu dengan hiasan berupa kristal di bagian tangkai yang berwarna ungu.

Untuk merek spesifik kacamata berkualitas di optik tunggal, misalnya Alain Mikli, Coppe & Sid, Oliver People, & Silhoutte, beberapa di antaranya menentukan mengikuti tren yang sedang berlaku. Namun, ada juga yang bertahan dengan karakteristik khasnya, misalnya Silhoutte. Merek ini bertahan dengan contoh kacamata berkualitas di optik tunggal tanpa bingkai dan lensa yang mini & ringan alasannya batangnya didesain berasal titanium. Kalaupun ada variasi, hanya di bagian batang yang diwarnai.

Seperti pakaian, bingkai kacamata berkualitas di optik tunggal rona ungu, merah, biru, & rona lain yang berkesan cerah selalu menjadi tren buat trend semi/panas. Sementara buat trend dingin, rona yang dipilih cenderung gelap meski tidak selalu berwarna hitam.

Sejarah
Munculnya kacamata berkualitas di optik tunggal dengan fungsi & desain misalnya yang ada kini ternyata punya bepergian yang cukup panjang. Buku Spectacles & Sunglasses terbitan The Pepin Press mengulas bahwa ilmu ihwal optik sudah dikenal orang Mesir, Yunani, & Roma sejak pertengahan abad pertama.

Filosof Roma yang bernama Seneca menemukan bahwa sebuah obyek terlihat bertambah besar & terperinci saat ditinjau melalui sebuah mangkuk berisi air. Astronom & pakar ekamatra Yunani, Ptolemy, dan Abu Ali al-Hasan ibnu al-Haithamyang dikenal dengan nama Alhazendari Irak membuat kitab ihwal optik.

Teori berasal Alhazen, ihwal benda yang terlihat lebih besar melalui bola kaca ini, menginspirasi para ilmuwan berasal Inggris & Jerman sebagai akibatnya muncullah batu pipih buat membaca yang terbuat berasal kristal. Cara menggunakannya, batu ini diletakkan di atas teks buat mendapatkan alfabet yang lebih besar.

Setelah itu, insan mencari bentuk agar batu kristal sebagai alat baca dapat lebih praktis dipergunakan. Perkembangan teknologi berasal dekade ke dekade akhirnya memunculkan bentuk kacamata berkualitas di optik tunggal, mulai berasal lensa yang diberi bingkai, tetapi tanpa tangkai, hingga kacamata berkualitas di optik tunggal bertangkai.

Industri kacamata berkualitas di optik tunggal berkembang pesat tahun 1930-an di Amerika, Italia, Perancis, Jerman, & Austria. Tahun 1932, Carl Zeiss Company membuat kacamata berkualitas di optik tunggal yang nyaman digunakan & estetis.

Pada era 1930-an juga, tepatnya tahun 1937, lahir merek yang populer hingga saat ini, yaitu Ray-Ban, di bawah perusahaan Bausch & Lomb. Ray-Ban meluncurkan contoh 3025 Aviatormodel yang acapkali digunakan Michael Jacksondan hingga saat ini menjadi contoh klasik merek tadi.

Makin poly produsen, bentuk bingkai pun kian bermacam-macam. Pada era 1950-an, muncul bentuk kupu-kupu & mata kucing, dengan bentuk bingkai lurus di bagian atas & melengkung di bawah, buat wanita.

Untuk laki-laki, contoh bernama Nylor ialah yang paling populer. Model yang didesain perusahaan Perancis bernama Nylor ini hanya berbingkai di bagian atas sebagai akibatnya lensanya terlihat misalnya menggantung. Memasuki tahun 1970-an, barulah bingkai besar & tebal menjadi tren, misalnya yang tengah populer lagi saat ini.

(Yulia Sapthiani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top