Senin, 08 Januari 2018

Ini Tips Menghindari Ancaman Cuaca Ekstrem waktu Mendaki Gunung Bersalju

Ini Tips Menghindari Ancaman Cuaca Ekstrem ketika Mendaki Gunung Bersalju

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendaki gunung bersalju beresiko terpapar suhu dingin hingga di bawah -0 derajat. Namun tidak hanya suhu dingin, sinar matahari yg menyengat pula bisa mengancam kesehatan Knda.

Pendaki Tujuh Puncak Dunia berasal Indonesia (Indonesias Seven Summiter) dari Wanadri, Nurhuda (28) kepada KompasTravel membeberkan beberapa saran yg wajib dilakukan untuk melindungi diri dari paparan panas matahari dan cuaca ekstrem lainnya. Tips tersebut mulai dari penggunaan tabir surya hingga penggunaan kacamata berkualitas di optik tunggal.

Berikut beberapa saran yg Huda berikan ketika ditemui KompasTravel usai program "Himalaya's Sharing Experiences & Adventure Journalism" di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Sabtu kemudian.

Tabir Surya

Saat mendaki gunung bersalju, pendaki akan terus menambah ketinggian. Dengan perbedaan ketinggian tersebut, risiko terkena radiasi ultra violet dari matahari akan meningkat.

Huda menyarankan untuk dengan tabir surya selama perjalanan. Hal itu akan mengurangi risiko terkena kanker kulit.

"Sun screen (tabir surya) itu bukan untuk gaya-gayaan atau kecantikan, tapi sudah berhubungan bersama kesehatan," ungkapnya.

INSTAGRAM Foto dan Fredinburg (tengah) berpose di base camp Everest yg ditayangkan di akun Instagram miliknya danfredinburg.Pelembab bibir

Selain tabir surya, hal penting lain yg mesti dilakukan adalah dengan pelembab bibir atau dikenal bersama kata lip balm. Penggunaan lip balm menurut Huda bisa melindungi dari risiko bibir kering dan pecah-pecah.

Bibir kering dan pecah-pecah, menurut Huda, karena selama pendakian akan terpapar sinar matahari dan pula kelembaban udara mencapai 0 persen. Dengan penggunaan lip balm, bibir akan terjaga kelembabannya.

"Setelah pakai lip balm, bibir bisa dilindungi bersama buff. Jadi bibir tertutup dan kalau mau nafas lewat pori-pori buff," jelasnya.

kacamata berkualitas di optik tunggal

Radiasi sinar ultra violet yg berasal dari sinar matahari tidak hanya mengganggu kulit di sekitar mata tapi pula bagian mata, seperti kornea dan konjungtiva atau wilayah putih di mata. Selain menyinari tertentu ke mata, sinar matahari pula bisa terpantul melalui salju dan bisa mengakibatkan kebutaan sementara atau dikenal bersama kata snow blind.

Huda menyarankan setiap pendaki gunung bersalju, dengan kacamata berkualitas di optik tunggal pelindung sinar ultra violet ketika mendaki. Pemilihan kacamata berkualitas di optik tunggal pelindung ultra violet, lanjut Huda, disarankan yg bisa menunda hingga 100 persen.

"Kalau bisa yg 100 persen karena radiasinya tinggi. Kalau mata kita melihat terang terus menerus, bisa mengakibatkan snow blind, bisa buta sesaat atau tetap," terang Huda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top