Senin, 22 Januari 2018

Kemenperin optimis industri tekstil RI tumbuh 1,8 persen pada 2017

Kemenperin optimis industri tekstil RI tumbuh 1,8 % dalam 2017

Kementerian Perindustrian berupaya menaikkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri. Sektor padat karya berorientasi ekspor tadi ditargetkan dapat tumbuh lebih kurang 1,6 hingga 1,8 % dalam tahun 2017 atau naik dibanding tahun 2016 yg mencapai 1,2 %.

"Untuk itu, insentif yg diharapkan guna mendorong kinerja industri TPT diantaranya penurunan tarif tenaga listrik dan gas, perlindungan pasar dalam negeri berasal impor ilegal dan kemudahan akses penjualan ke dalam negeri dan insentif ekspor," istilah Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono dalam Jakarta, Minggu (9/7).

Kemenperin mencatat, industri TPT menyumbang devisa negara sebesar USD 11,87 miliar atau 8,2 % berasal total ekspor nasional dalam tahun 2016. Sementara itu, nilai ekspor sektor ini dalam periode Januari-Mei 2017 lebih kurang USD 5,11 juta atau naik 3,40 % dibandingkan periode yg sama tahun sebelumnya.

Industri TPT dinilai dapat menjadi jaring pengaman sosial bersama menyerap tenaga kerja. Pada Januari-Mei 2017, terserap sebanyak 2,69 juta tenaga kerja dalam sektor TPT atau 17,03 % berasal total tenaga kerja industri manufaktur. Pada tahun 2016, nilai investasi industri TPT mencapai Rp 7,54 triliun.

"Selama tiga tahun terakhir, industri TPT nasional mengalami kontraksi dalam pertumbuhannya. Hal ini didorong oleh investasi baru pula perluasan pabrik," ungkap Sigit.

Sigit berkata, produk domestik bruto (PDB) atas harga dasar berlaku buat Industri TPT hingga bersama triwulan I tahun 2017 mencapai Rp 35,98 triliun atau naik dibandingkan periode yg sama tahun sebelumnya sebesar Rp 35,60 triliun.

Sementara itu, nilai investasi industri TPT hingga triwulan I tahun 2017 buat penanaman kapital asing, mencapai USD 174,51 ribu atau naik 17,98 % dibandingkan periode yg sama tahun sebelumnya sebesar USD 147,92 ribu.

"Pertumbuhan industri TPT dalam triwulan I-2017 pula mengalami kenaikan lebih kurang 0,03 % dibandingkan periode yg sama tahun 2016," tuturnya.

Kenaikan pertumbuhan produksi yg dialami industri tekstil dan kostum jadi tadi dikontribusikan berasal sektor skala mikro dan mini bersama masing-masing menyumbang lebih kurang 7,96 % dan 5,40 %. "Hal ini menunjukkan industri skala mikro, mini dan menengah menjadi pemasok primer buat pasar dalam negeri," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berkata, potensi pasar domestik pula global buat industri TPT masih terus semakin tinggi seiring bersama pertumbuhan penduduk dan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan tekstil non-pakaian. Misalnya buat kebutuhan tempat tinggal tangga dan furniture.

"Kami optimistis industri TPT nasional mampu berdaya saing global. Apalagi industri ini telah terintegrasi berasal hulu hingga hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yg baik dalam pasar internasional," ungkapnya.

Namun demikian, industri ini masih mengalami aneka macam tantangan, keliru satunya artinya kondisi permesinan yg dominan usianya sudah tua, terutama dalam industri pertenunan dan perajutan.

"Upaya peremajaan mesin dan peralatan industri TPT yg selama ini kami lakukan sebenarnya telah menunjukkan perkembangan yg positif. Namun perlu dilanjutkan bersama acara percepatan peningkatan daya saing yg lebih efektif dan terintegrasi," lanjut Airlangga.

Paket kebijakan ekonomi yg telah dikeluarkan pemerintah usahakan bisa dimanfaatkan oleh dunia bisnis terutama industri TPT, karena waktu inilah situasi yg tepat buat menaikkan investasi. Selain itu, Kemenperin terus gencar mengajak rakyat Indonesia buat dengan produk dalam negeri sebagai dukungan bagi pertumbuhan industri TPT nasional.

Apalagi, waktu ini Kemenperin tengah menggodok regulasi spesifik buat industri padat karya berorientasi ekspor, dalam mana akan mengatur mengenai anugerahinsentif fiskal berupa investment allowance. "Jadi, pelaku bisnis akan mendapatkan bonus PPh yg harus dialokasikan buat perluasan bisnis," pungkasnya. [idr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top