Selasa, 30 Januari 2018

Kita Akan Memasuki Era Kepunahan Keyboard & Mouse

Kita Akan Memasuki Era Kepunahan Keyboard & Mouse

Di dalam sebuah artikel yg dimuat dalam halaman Time.com, dalam tanggal 31 Januari 2017, Tim Bajarin mengungkapkan sebuah argumen yg menyengat rasa bertanya-tanya aku. Ia mengungkapkan bahwa teknologi keyboard & mouse sudah memasuki usia senja, & dalam beberapa tahun ke depan, keduanya akan tergantikan oleh teknologi lain.

Sejenak aku tertegun menyerap inspirasi futuristik tersebut. Pikiran aku pun mengawang membayangkan bahwa suatu saat nanti, buat menciptakan sebuah goresan pena, misalnya artikel ini, aku tak perlu lagi menekan tuts-tuts keyboard.

Saya jua tak usah lagi menggeser & mengeklik mouse buat mengatur arsip. Sebab, dalam masa depan, dapat saja aku dapat mengendalikan komputer tanpa menyentuhnya sama sekali!

Lantas, bagaimana kita dapat mengoperasikan komputer nantinya? Dengan indera apa kita dapat memindahkan arsip, menulis pesan, atau sekadar menyetel lagu dalam komputer?

Jawaban yg dapat ditawarkan Bajarin buat menjawab pertanyaan itu ialah teknologi virtual reality(vr). Ia menyebut jika fungsi keyboard & mouse dalam mengelola acara komputer akan digantikan oleh teknologi vr.

Apa yg disampaikan Bajarin bukanlah sekadar asumsi. Opini tersebut telah disokong oleh sejumlah data. Bajarin menjelaskan pelbagai data bahwa sejumlah perusahaan teknologi telah berlomba menyebarkan teknologi vrsejak beberapa tahun belakangan.

Teknologi itu syahdan diklaim-sebut akan menjadi andalan dalam masa depan. Makanya, jangan heran jika perusahaan top, sekelas Google, Facebook, & Microsoft, rela menggelontorkan banyak dana agar menjadi perusahaan pertama yg menyempurnakan teknologi tersebut.

Sebut saja Facebook, yg beberapa tahun kemudian, sukses mengakusisi perusahaan Oculus. Oculus ialah pembuat teknologi vr. Produk teranyarnya ialah Oculus Rift, sebuah kacamata berkualitas di optik tunggal vr yg dilengkapi teknologi termuktahir menjadi akibatnya sewaktu memakainya, kita seolah merasakan pengalaman yg benar-benar nyata dalam dunia virtual.

Sewaktu merogoh alih perusahaan itu, bos Facebook, Mark Zuckerberg, mempunyai visi bahwa vr akan menjadi indera komunikasi dalam masa depan, yg dapat menghubungkan setiap orang lewat tampilan avatar.

Microsoft pun tak mau kalah sumber Facebook. Belum usang ini, perusahaan yg didirikan oleh Bill Gates itu meluncurkan Hololens. Hololens ialah kacamata berkualitas di optik tunggal yg dirancang spesifik buat pengguna virtual reality.

Cara kerjanya pun mirip beserta Oculus Rift, & Google Glass yg dimuntahkan oleh Google. Lantaran masih termasuk generasi pertama, Hololens masih dapat disempurnakan ke depannya.

Sejumlah fitur dapat ditambah dalam indera tersebut, &, yg terutama, harga jual harus dapat ditekan, karena saat ini, indera itu dibanderol USD tiga.000 atau setara Rp 40 juta. Dengan harga yg masih mahal, jumlah yg dapat dijual pun masih terbatas, menjadi akibatnya belum dapat dinikmati banyak orang.

Setelah melihat perkembangan teknologi itu, cita rasanya masuk nalar jika Bajarin mengungkapkan argumen demikian. Biarpun sekarang teknologi vr masih dalam termin pengembangan, sejumlah fitur dalam dalamnya sudah bisa menggantikan fungsi mouse & keyboard.

Apalagi, jika teknologi itu ditambah oleh artificial inteligence, dapat jadi, kita nisbi berbicara buat dapat mengoperasikan sebuah komputer, tanpa harus ribet mengetik dalam keyboard atau menggeser mouse lagi.

Meskipun demikian, dari ekonomis aku, kehadiran vr tak akan menggantikan fungsi keyboard & mouse secara keseluruhan. Dalam beberapa bidang, hal itu dapat saja terjadi.

Sebagai model, beserta memakai teknologi vr, kita dapat memberdayakan para disabilitas, karena teknologi tersebut memang simpel digunakan siapapun, termasuk oleh para tunanetra, tunawicara, & tunarungu. Dengan demikian, para disabilitas tak lagi terkungkung dalam pekerjaan yg itu-itu saja, menjadi akibatnya dapat lebih diberdayakan dalam warga.

Jadi, hanya beberapa bidang tertentu saja, yg dapat memanfaatkan vr buat mengoptimalkan kinerja. Sisanya masih permanen memakai keyboard & mouse buat mengoperasikan komputer, karena kita sudah terbiasa menggunakannya.

Jadi, biarpun sekarang telah tersedia teknologi vr, yg satu dari manfaatnya dapat menggeser penggunaan keyboard & mouse, keduanya masih permanen diperlukan, karena penggunaannya itu sudah mendarah-daging sejak dulu.

Salam.
Adica Wirawan, founder gerairasa.com

---

Referensi:
"This Technology Could Replace the Keyboard and Mouse", time.com, diakses dalam tanggal 2 Februari 2017.
"Microsoft HoloLens Terjual Ribuan Unit", liputan6.com, diakses dalam tanggal 2 Februari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top