Sabtu, 11 November 2017

Acara Televisi 3D Dulu & Sekarang

Acara Televisi 3D Dulu & Sekarang
Acara Televisi 3D Dulu & Sekarang

Adit & Sopo Jarwo, serial animasi dari Indonesia yg dengan teknologi animasi 3D. Sumber gambar: muvila.com

Teman-teman Kompasianer, nostalgia mari!

Pada awal kemunculan suatu teknologi, memang terasa sophisticated dalam zamannya. Namun, seiring kemajuan zaman, teknologi kini tertinggal & jarang dipergunakan lagi. Misalnya, telepon generik. Pada zaman 90-an, masyarakat Indonesia biasa menelpon dengan telepon generik, akan tetapi sejak adanya telepon seluler & kartu perdana, perlahan tapi pasti, telepon generik mulai ditinggal masyarakat & beralih ke telepon yg lebih praktis.

Ya, begitu pula beserta teknologi yg dipergunakan dalam acara TV, & tentu saja berkaitan beserta masa kecil kita. Bagi anda yg hayati antara era 90-an hingga 2000-an, terdapat acara sinetron yg dengan teknologi 3D diantara sinetron-sinetron yg ditayangkan dalam aneka macam stasiun televisi. Kalau dicermati beserta mata telanjang, gambar yg didapatkan kabur & tidak terang, bercampur garis rona hijau-merah-biru dalam tayangan gambarnya.

[caption caption="Tampilan gambar 3D jikalau dicermati beserta mata telanjang. Sumber gambar: xoit.blogspot.com"]

[/caption]

Nah, supaya membentuk para pemirsa dapat menyaksikan acara 3D beserta nyaman, dibuatlah kacamata berkualitas di optik tunggal khusus 3D, beserta lensa yg dalam umumnya rona merah & biru. kacamata berkualitas di optik tunggal tadi, umumnya dihias beserta logo stasiun televisi & perusahaan langsung, & dapat didapat di toko pula di pasar. Inilah bentuk kacamata berkualitas di optik tunggal 3D yg biasa aku lihat waktu masih kecil, meskipun aku tidak pernah memilikinya, bahkan menonton acara 3D dalam masa itu.

[caption caption="kacamata berkualitas di optik tunggal 3D. Sumber gambar: www.kaskus.co.id"]

[/caption]

Pada dikala aku duduk di bangku SD, dikala aku mampir di pasar yg terletak di kota kawasan tinggal aku, aku melihat terdapat pedagang yg menjual kacamata berkualitas di optik tunggal 3D. Namun, seiring beserta berjalannya waktu, kacamata berkualitas di optik tunggal 3D telah semakin jarang ditemui. Acara-acara TV yg mengharuskan kita memakai kacamata berkualitas di optik tunggal 3D, perlahan-lahan akan menghilang di layar kaca

Seiring beserta kemajuan teknologi animasi, terutama animasi 3D, pertengahan tahun 2000-an, rupanya wajah 3D dalam tayangan televisi, telah berganti. Dengan ditayangkannya serial Upin-Ipin, serial dari Malaysia, di Tanah Air, kini animator-animator di negeri ini berlomba-lomba buat membentuk animasi 3D, menjadi akibatnya rata-rata, dalam era 2010-an, ragam serial animasi di Indonesia didominasi oleh teknologi 3D. Sebut saja Keluarga Somat, Adit & Sopo Jarwo, dan Dufan the Defender.

Sampai kini, di Indonesia, hanya global animasi yg dengan teknologi 3D. Bukan mustahil, beserta kemajuan sumber daya manusianya, teknologi 3D akan diterapkan dalam serial non-animasi, termasuk film & sinetron. Nah, telah siap bernostalgia beserta tampilan 3D yg baru dalam sinetron selera kalian?

Demikianlah, semoga dapat bernostalgia. Salam Kompasiana!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top