Senin, 20 November 2017

Asam Garam Kehidupan Kampus Yang Tentunya Hanya Dimengerti Oleh Mahasiswa Tua

Asam Garam Kehidupan Kampus Yang Tentunya Hanya Dimengerti Oleh Mahasiswa Tua
Asam Garam Kehidupan Kampus Yang Tentunya Hanya Dimengerti Oleh Mahasiswa Tua

Kehidupan mahasiswa memang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Dari mulai kehidupan di kos, kehidupan di kampus, bahkan kehidupan di masyarakat. Nah kali ini Hipwee ingin membahas wacana kehidupan mahasiswa veteran yang beberapa antara lain masih bisa engkau temukan tercecer di kelas-kelas kuliah dengan mahasiswa baru di kampus.

Entah itu yang lagi ngurus revisi & wisuda, terdapat yang lagi pusing ngerjain skripsi, atau bahkan terdapat pula lho yang masih mengambil teori. Kalau engkau termasuk mahasiswa yang menua di kampus, udah gak usah menciptakan malu. 4 atau lima tahun lebih tua menurut mahasiswa kebanyakan itu gak tidak baik-tidak baik amat, kok.

1. Ketika engkau bertemu sahabat yang perhatian banget nanya-nanya soal skripsi. Kamu berpikir Ini anak emang beneran baik atau sekedar pamer?

Temen : Udah sampai bab berapa skripsimu bro?

Kamu : Gue belum daftar skripsi bro, ini lagi ngajuin judul tapi masih ditolak mulu! (padahal belum ngajuin judul, & masih poly ambil mata kuliah)

Temen : Oh, ni gw lagi nyusun Bab 4 udah hampir empat bulan nggak selesai-selesai mana pembimbing gue galak lagi, minta topiknya ini, nyuruh metodenya itu. Padahal gue pengennya semiotika aja

Kamu : (Dalam hati) Ah, berisik lo. KZL!

Dua bulan kemudian, ketemu temen yang sama

Temen : Bro! syukur banget ni Bab 4 gue udah di acc. Ni gw lg ngejar sidang bulan April lo gimana udah diterima judulnya? Emang ngajuin judul apa sih, usang amat?

Kamu : Anu itu, yang itu-loh-penelitian-wacana-anu

2. Ketika akhirnya engkau ngajuin judul skripsi & diterima, engkau bakal girang bukan kepalang, sampai engkau berjanji bakal merampungkan Bab 1 dalam satu bulan. Ambisi, bung!

Tapi kenyataannya

Udah tiga bulan lewat tapi bab 1 masih belum terjamah. Satu halaman pun belum, yihaaaa~

3. Setelah berbulan-bulan lamanya engkau menjauh menurut kampus, kini tiba saatnya untuk menemui dosen pembimbing, engkau berharap naskah skripsimu diterima & bisa lanjut ke bab berikutnya.

YASSS!!! Akhirnya bisa bimbingan!

Namun, nasib mengatakan lain,

Kamu karam dalam lembaran-lembaran kertas revisi

4. Tanpa sadar, status mehasiswa tua bikin engkau jadi insecured sendiri kalau wajib berurusan dengan mahasiswa baru

Ketika masih menjadi  mahasiswi baru, kenalan sama sahabat baru bakal kayak gini kejadiannya:

Cowok : Hi, kenalin Arya, Hukum 2007, engkau?

Kamu : Reni, Psikologi 2009 (sembari masang muka manis, nyengir-nyengir sampai giginya masuk angin)

Sekarang, 2015 dijakain kenalan sama seseorang di salah satu acara kampus

Cowok : Kenalin, aku Rudi Akuntansi 2013, engkau?

Wajahmu yang tersenyum cerah tiba-tiba cemberut, bagai langit yang mendung. Namun demi sopan santun, engkau pun kemudian menjawab : Reni, Psikologi 2 ribu sekian!

lima. Kantin Mahasiswa memang adalah tempat yang pas untuk menghabiskan rasa penat & lelah sehabis seharian kuliah. Namun, kantin hari ini gak sama mirip kantin lima tahun yang kemudian, coy.

Meski kelihatan ramai, namun engkau merasa kesepian lantaran udah nggak terdapat orang yang engkau kenal. Paling pula ibu-ibu kantin, atau saudara tertua siomay yang kurang jelas ingat wajahmu tapi gak ingat namanya.

6. Kampus yang lima tahun kemudian penuh dengan sahabat-temanmu, sekarang penuh dengan paras-paras asing yang nggak engkau kenal.

Ketika engkau mulai menginjakkan kaki di kampus, engkau seakan-akan menjelma alien, merasa terasing. Wajah-new face poly bermunculan. Temen-temen engkau jarang keliatan di kampus lagi, lantaran mereka sudah sibuk dengan skripsi, pekerjaan atau keluarga mereka masing-masing

7. Meski sahabat-sahabat seangkatan sudah lenyap seluruh, terdapat segelintir orang yang engkau kenal di kampus, antara lain artinya:

a. Pak Satpam

Satpam: Lho, engkau tuh terdapat di sini, ya? Angkatan berapa toh?

Kamu : Angkatan lupa pak!

b. Ibu Kantin

Ibu Kantin : Eh mas Bram, usang nggak ketemu, kirain udah lulus

Kamu : Belum bu, ni kemaren masih pusing ngumpulin data

Ibu Kantin: Wah syukur deh kalo belum lulus!

Kamu : Lho, kok syukur sih bu??

Ibu Kantin : Iya syukur, kebeneran banget ibu pengen ngasih ini *sembari ngasih amplop berisi segepok bon-bon hutang kuliner yang belum engkau bayar*

*nangis darah*

c. Saking seringnya ke Ruang Jurusan, sampai-sampai mbak front office di jurusan akrab banget sama engkau. Ciyeeee~

Kamu : Mbak, Pak Joko udah tiba belum?

Mbak FO  : Yaelah lu lagi Roy. Belum, paling nanti jam 10-an. Gimana? Mau ngajuin sidang kapan?

Kamu : Hehe,,, belum mbak, ini bab 4 aja nggak kelar-kelar, yaudah aku kantin dulu ya mbak

8. Karena udah veteran, engkau acapkali diklaim menjadi tetua yang mengerti wacana cerita-cerita horror di kampus. Setidaknya engkau begitu terkenal di acara makrab, lumayan.

Kamu : Dulu di ruang Rektorat terdapat mahasiswi yang bunuh diri lantaran habis diputusin sama pacarnya. Sering kejadian kalo, terdapat cewek sendirian lewat Rektorat pas maghrib, sempurna lihat penampakan.

Adik-adik kelas : Ah yang bener bang? Jangan nakut-nakutin kita dong

Kamu : Beneran, makanya sini saudara tertua temenin

9. Tapi, cerita horror yang paling mengerikan artinya

Mahasiswa yang nggak lulus-lulus, garap skripsi nggak kelar-kelar, jarang bimbingan padahal jatah semester udah mau abis & bentar lagi di D.O. Itu baru horor.

10. Namun, dibalik itu seluruh, bukan berarti engkau artinya mahasiswa malas. Kamu kebetulan masuk ke dalam gerombolan mahasiswa yang perlu waktu lebih usang buat merampungkan sesuatu.

Mungkin engkau punya pekerjaan lain yang menyita perhatian-mu terhadap skripsi, atau engkau sedang mengurusi bisnismu yang semakin maju. Itu berarti bahwa engkau adalah mahasiswa yang bertanggung jawab. Kamu nggak ingin mengecewakan orangtuamu & orang-orang tersayang.

11. Meski menyandang predikat mahasiswa tua, engkau tetap bersemangat & bertekad untuk merampungkan skripsimu

Alih-alih menyerah & meratapi diri, engkau justru semakin terpacu untuk segera lulus & meraih gelar sarjana. Kamu tidak peduli apa istilah orang, yang penting engkau tidak mangkir menurut tanggungjawabmu.

12. Kamu wajib bersyukur bahwa terdapat poly orang yang perhatian & mencintai engkau

Suatu malam, telepon menurut rumah :

Nak, sudah makan belum? Jangan lupa makan ya, nanti sakit. Trus jangan lupa pula skripsinya dikerjain, mamah sayang engkau

Itu hanya sebagian mungil perhatian orangtua yang diberikan sama engkau. Makanya kalau ditanya skripsi, jangan malah kesel (apalagi dusta), tapi jelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada orangtuamu.

13. Dan yang paling penting artinya bekerja keras sembari berdoa. Sesungguhnya Tuhan dengan mahasiswa tingkat akhir tua!

Kamu jangan pernah merasa ditinggalkan & sendirian, lantaran sesungguhnya engkau selalu ditemani sang Yang Maha Kuasa.

Oke, sekarang gak perlu meratapi statusmu menjadi mahasiswa tua. Yang perlu engkau lakukan artinya tetap bersemangat & berjuang agar gelar serjanamu dapat tercapai. Doa kami untuk engkau. Good luck!

Advertisement

Artikel Bermanfaat & Menghibur Lainnya

Kamu Sudah Cukup Makan Asam Garam Kehidupan, Bila 8 Hal Ini Kamu Sikapi Dengan Selow Saja
7 Hal yang Hanya & Pasti Dimengerti sang Pelajar menurut Daerah Timur Indonesia
Inilah lima Hal yang Membuat Mahasiswa Senang Mengikuti Seminar
Mengintip Jatuh Bangun yang Cuma Dialami Oleh Mahasiswa Komunikasi
Ngaku Angkatan Tua UNPAD Jatinangor? Kamu Pasti Inget Artefak-Artefak Ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top